Trizindo.co.id – APAKAH kamu salah satu orang yang termasuk orang gampang marah? Jika iya, teknik ‘anger management’ harus dipelajari supaya level stres dalam diri terkendali.
Tujuan ‘anger management’ adalah agar membantu seseorang mengurangi rasa amarahnya. Cukup sulit memang mengontrol lingkungan yang memicu kemarahan, akan tetapi kamu bisa belajar mengendalikan reaksi dengan cara yang mungkin lebih tenang.
“Dukungan dari seorang profesional kesehatan mental dapat membantu pada proses ini,” ungkap laporan Good Therapy, dikutip MNC Portal.
Bagaimana ‘anger management’ di lakukan?
Awalnya, orang yang menjalani terapi ini di minta untuk memeriksa apa saja yang memicu kemarahan mereka. Beberapa situasi di bawah ini bisa menyebabkan kemarahan, seperti:
- Perselisihan dengan rekan kerja
- Sulit mendapat pekerjaan baru
- Gampang marah tanpa sebab
- Menyimpan dendam atau berpikir ingin balas dendam pada seseorang
- Menjadi agresif ketika marah
“Kamu memerlukan bantuan profesional jika penyebab masalah di atas membuat kamu sangat gampang marah dan sulit mengontrol emosi,” jelas American Psychological Association (APA).
Setelah mengenali sumber amarah, seseorang akan diminta untuk mengidentifikasi reaksi emosional terhadap keadaan tertentu. Terapis akan membantu memperhatikan respons kemarahan yang keluar dari dalam diri kamu yang mungkin adalah mekanisme pertahanan diri.
Beberapa teknik yang dalam praktek ‘anger management’ antara lain:
1. Kontrol impuls
2. Kesadaran diri
3. Meditasi
4. Manajemen frustasi
5. Teknik pernapasan
6. Strategi relaksasi
Pada teknik pernapasan atau dikenal juga dengan istilah ‘Breathwork’, tujuan yang ingin dicapai adalah kesadaran diri yang lebih nyata hingga kesembuhan.
“Lewat teknik pernapasan, diharapkan kesejahteraan mental, fisik, dan spiritual dapat meningkat, sehingga emosi lebih terkontrol dengan baik,” tambah laporan tersebut.
Ada 4 teknik pernapasan yang umum dipakai dalam terapi, pertama pernapasan holotropik, rebirthing breathwork, clarity breathwork, dan pernapasan biodinamik.
“Semua bentuk terapi pernapasan berpusat pada tindakan ‘inhale’ dan ‘exhale’. Dibutuhkan konsentrasi dan fokus yang berlangsung lama dalam terapi ini,” ungkap laporannya. (Okezone)
Follow berita Trizindo di Google News
Discussion about this post