TRIZINDO – Kita mungkin lebih memahami bahwa hewan darat melakukan buang air kecil, tetapi hal ini tidak mudah dipahami untuk hewan yang hidup di lingkungan laut karena sulitnya melihat tanda-tanda berkemih mereka.
Ikan akuatik menghasilkan limbah metabolisme dengan cara mengeluarkan air, karena faktanya produk sisa ini merupakan bagian esensial dari ekosistem laut global.
Walaupun cara makhluk air ini mengeluarkan kotoran berbeda, memahami kapan dan di mana mereka buang air kecil ketika dikelilingi oleh air akan menjadi lebih sulit.
Manfaat Urin Hewan Air Laut
Peneliti telah melakukan penelitian yang luas mengenai urin hewan laut dan menemukan bahwa hal tersebut merupakan komponen yang esensial dari siklus nutrisi di lautan, melansir laman Science ABC pada Selasa (7/3/2023).
Contoh hewan laut terbesar di Bumi, paus biru, dapat mencapai berat hingga 200 ton dan dapat mengeluarkan urin antara 200-300 galon pada hari tertentu.
Saat Paus Biru makan, biasanya mereka melakukannya di kedalaman yang luas. Namun saat mereka mencerna makanan dan membuang air kecil, mereka melakukannya lebih dekat ke permukaan laut.
Sehingga, banyak spesies paus berperan sebagai pemindah nutrisi dari kedalaman laut hingga ke permukaan laut.
Selain itu, karena pola migrasi paus yang panjang, mereka sangat sering melintasi lautan tandus, di mana endapan urin mereka yang banyak bertindak sebagai pupuk.
Fitoplankton merupakan landasan mikroskopis bagi semua kehidupan di lautan, dan urin yang kaya akan nitrogen dan fosfor dari paus dan hewan laut migrasi besar lainnya merupakan sumber makanan yang sempurna untuk organisme kecil ini.
Tanpa disadari, jutaan galon urin yang disekresikan oleh satwa laut terbesar di lautan itu dipancarkan ke laut setiap hari, yang membantu menjaga agar siklus kehidupan di laut tetap berlangsung.
Bagaimanakah urin ikan-ikan kecil?
Urin ikan kecil mungkin tidak seefektif milik paus, namun di lingkupnya sendiri hal tersebut akan memiliki dampak yang signifikan.
Contohnya, ketika ratusan spesies ikan melepaskan urin di dekat terumbu karang, nutrisi dalam urin tersebut akan segera diserap oleh karang dan hewan-hewan laut yang tinggal di sekitarnya.
Nitrogen, fosfor, berbagai asam amino, dan mineral lain yang terkandung dalam urin akan mendukung pertumbuhan dan perkembangan terumbu karang.
Walaupun demikian, tidak semua ikan diciptakan sama; ada juga ikan yang mampu mengontrol pengeluaran air kecilnya karena kemampuan mereka untuk menjaga stabilitas osmotik dengan lingkungannya.
Follow berita Trizindo di Google News
Download aplikasi Trizindo di Google Playstore
Discussion about this post