Trizindo – Dalam serangkaian peristiwa yang tak terduga,Dampak Inklusi GOTO dalam Indeks MSCI Terhadap Reksa Dana, pasar saham minggu ini bergolak hebat dan seperti gelombang besar yang melanda, dampaknya terasa hingga ke dunia reksa dana. Gempuran ini disebabkan oleh pergerakan harga saham GOTO yang merosot tajam, mengejutkan para investor dan merembet ke dalam portfolio Reksa Dana yang memasukkan GOTO dalam daftar investasi mereka. Dalam situasi yang penuh ketidakpastian ini, mari kita eksplorasi reksa dana mana yang harus dijauhi.
Pertama-tama, fokus kita tertuju pada reksa dana saham yang memiliki GOTO dalam daftar portofolionya. Rontoknya harga saham GOTO membawa risiko yang signifikan terhadap performa reksa dana tersebut. Seperti ombak yang membawa gelombang besar, penurunan tajam GOTO dapat menghantam performa reksa dana dengan keras.
Namun, kita tidak boleh lupa juga tentang reksa dana indeks saham MSCI. Dengan GOTO menjadi salah satu konstituen MSCI Indonesia, reksa dana indeks MSCI tidak dapat menghindari dampaknya. Konsekuensi ini disebabkan oleh sifat alami reksa dana indeks yang mengikuti jejak konstituen indeksnya. Meskipun dapat menyesuaikan porsi dalam portofolio, pergerakan signifikan GOTO dapat menggoyang kinerja reksa dana indeks MSCI dalam rentang waktu mingguan maupun bulanan.
Sorotan terhadap Dampak Inklusi GOTO dalam Indeks MSCI Terhadap Reksa Dana, GOTO semakin tajam setelah saham teknologi dalam aplikasi super ini resmi menjadi bagian dari indeks MSCI Global Standard pada bulan Mei 2023. Langkah ini mengundang para pengelola dana dan manajer investasi untuk melakukan penyesuaian portofolio, memasukkan GOTO ke dalam daftar saham yang dipegang.
Namun, takdir berkata lain. Harga saham GOTO terjun bebas sepanjang minggu ini, mencatat kinerja negatif mencapai 13,89%. Namun, alasan di balik penurunan mendalam ini masih terbungkus misteri. Meskipun demikian, ada sejumlah rumor yang beredar, mengaduk-aduk spekulasi terkait kejatuhan GOTO.
Dalam laporan yang diterbitkan oleh CNBC Indonesia, terungkap bahwa GOTO berencana untuk mengumumkan laporan keuangan pertengahan tahun 2023 pada pekan depan. Namun, hari pasti pengumumannya masih belum terkuak, memunculkan ruang bagi spekulasi.
Di antara rumor yang beredar, terdapat kabar bahwa laporan keuangan GOTO untuk paruh pertama tahun 2023 telah bocor, dengan indikasi kerugian yang meningkat. Seperti mendengar bisikan dari samudra, kabar ini membawa kekhawatiran akan dampak yang lebih dalam.
Selain itu, investor juga mempertanyakan kaitan antara penurunan saham GOTO dan permasalahan yang melibatkan kasus penipuan perusahaan media sosial IRL. Seperti lingkaran setan, pemegang saham GoTo, SoftBank Vision Fund, memutuskan untuk menggugat IRL, menuding perusahaan ini melakukan kebohongan terkait angka pengguna untuk menarik investor, termasuk SoftBank.
Tindakan hukum ini diprakarsai oleh SoftBank Vision Fund dan diajukan di pengadilan federal San Francisco, Amerika Serikat. Gugatan ini menuduh IRL melakukan manipulasi terhadap data kinerja perusahaan, termasuk membesarkan angka aktivitas pengguna.
Seolah terperangkap dalam pusaran kontroversi, IRL diluncurkan pada bulan April 2021 dengan sorak sorai sebagai aplikasi media sosial untuk Generasi Z yang tumbuh dengan cepat. Alasan SoftBank berinvestasi adalah keyakinan pada potensi IRL yang dinilai memiliki beban perusahaan yang rendah dan pangsa pengguna yang aktif, mirip dengan potensi meledaknya Facebook dan Twitter.
Namun, pada bulan Mei 2021, hanya satu bulan setelah peluncuran, SoftBank mengalirkan investasi sebesar US$150 juta ke IRL melalui Vision Fund. SoftBank mengambil alih saham senilai US$125 juta dari perusahaan dan US$25 juta dari pemegang saham sebelumnya, termasuk CEO IRL Abraham Shafi, Noah Shafi, dan Yassin Aniss.
Ternyata, harapan bertemu kenyataan dalam bentuk yang pahit. SoftBank diinformasikan bahwa pengguna aktif IRL mencapai 12 juta, tetapi menurut gugatan, angka ini adalah hasil pemalsuan. IRL diduga memanfaatkan bot untuk mengisi platformnya agar terlihat ramai demi “menipu investor.”
Kisah penipuan IRL menjadi lebih nyata ketika Komisi Perdagangan Saham AS (SEC) mulai menyelidiki IRL pada akhir 2022. Pada April 2023, Abraham Shafi dipecat dan perusahaan IRL harus menutup pintunya pada bulan Juni.
Dalam narasi yang penuh ironi, SoftBank Vision Fund juga adalah investor di Tokopedia. Setelah perusahaan ini bergabung dengan Gojek, SoftBank pun menjadi salah satu pemegang saham GOTO. Seakan takdir memutar roda, apa yang dulunya adalah investasi yang menjanjikan, kini menjadi tantangan yang rumit.
Seperti sinar yang menerangi kegelapan, masa depan GOTO dan segala imbasnya masih mengambang dalam ketidakpastian. Sementara kita menanti kejelasan, peristiwa ini menjadi pengingat bahwa di dunia finansial, apa yang naik, bisa saja turun dengan cepat. Dalam lautan investasi yang berombak, ketangguhan dan kebijakan tetap menjadi kunci mengarungi badai yang tak terduga.
Follow berita Trizindo di Google News
Download aplikasi Trizindo di Google Playstore
Discussion about this post